Selasa, 15 Januari 2019

Cyberspace


Pengertian dan Akar Sosial Cyberspace
Asal kata dari Social Cyberspace adalah sejak berkembanganya teknologi informasi yang ditandai perkembangan perangkat-perangkat pengolah informasi seperti komputer, maka sistem jaringan komunikasi menjadi semacam infrastruktur bagi teknologi informasi. Hubungan bisnis melalui komunikasi konvensional via telepon misalnya, dirasakan sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan dalam dunia perdagangan global. Internet banyak digunakan, bahkan tidak hanya informasi-informasi yang sifatnya ekonomis, informasi sebagai entertainment juga menjadi bagian jaringan komunikasi yang global ini. Konvergensi antara telekomunikasi dan informatika kemudian menghasilkan sebuah media baru yang oleh penggunanya disebut-sebut sebagai cyberspace, suatu dunia maya yang bergerak tanpa batas. Semua informasi yang merupakan hasil ekspresi pikiran dan gagasan manusia tertuang di dalamnya. Seolah setiap orang dapat menuangkan dengan bebas setiap ide dan gagasannya yang merupakan manifestasi dari prinsip kebebasan mengemukakan pendapat.

Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual. Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui (jaringan) computer, sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan bit. Implementasi Cyberspace dalam kehidupan perkembangan cyberspace telah mempengaruhi kehidupan sosial pada  berbagai tingkatannya. Keberadaan cyberspace tidak saja telah menciptakan perubahan sosial yang sangat mendasar. Pengaruh cyberspace terhadap kehidupan sosial setidaknya tampak pada tiga tingkat : individu, antar individu, dan komunitas.

Pada tingkat individu, cyberspace menciptakan perubahan mendasar dalam  pemahaman kita tentang diri dan identitas. Struktur cyberspace membuka ruang yang lebar bagi setiap orang untuk secara artifisial menciptakan konsep tentang diri dan identitas. Kekacauan identitas akan mempengaruhi persepsi, pikiran, personalitas, dan gaya hidup setiap orang. Bila setiap orang bisa menjadi siapa pun, sama artinya semua orang bisa menjadi beberapa orang yang berbeda pada saat yang sama. Pada akhirnya yang ada dalam cyberspace adalah permainan identitas: identitas baru, identitas palsu, identitas ganda, identitas jamak.

Pada tingkat interaksi antar individu, hakikat cyberspace sebagai sebagai dunia yang terbentuk oleh jaringan (web) dan hubungan (connection) bukan oleh materi. Saling  berhubungan dan saling bergantungan secara virtual merupakan ciri dari cyberspace. Karena hubungan, relasi, dan interaksi sosial di dalam cyberspace bukanlah antar fisik dalam sebuah wilayah atau teritorial, yaitu interaksi sosial yang tidak dilakukan dalam sebuah teritorial yang nyata.

Pada tingkat komunitas, cyberspace dapat menciptakan satu model komunitas demokratis dan terbuka. Karena komunitas virtual dibangun bukan di dalam teritorial yang konkret, maka persoalan didalamnya adalah persoalan normatif, pengaturan, dan kontrol. Dalam komunitas virtual cyberspace, pemimpin, aturan main, kontrol social tersebut tidak berbentuk lembaga, sehingga keberadaannya sangat lemah. Jadi, di dalamnya, seakan-akan “apa pun di perbolehkan”.



Visi Sosial Cyberspace
Visi dari sosial cyberspace adalah sebagai sebuah infrastruktur dan jaringan, cyberspace telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan. Informasi pada cyberspace umumnya disebarkan melalui suatu halaman website yang dibuat dengan format bahasa pemrograman HTML (Hypertext Markup Languange).

Contoh Social Cyberspace

1. Facebook
2. Twitter
3. Google Plus

Kelebihan Dan Kekurangan Cyberspace

Berikut kelebihan lain dari cyberspace :
1.    Menciptakan semacam gaya hidup yang terbebas dari tekanan lingkungan seputar status social.
2.   Di dalam cyberspace tidak ada perebutan teritorial dalam pengertian fisik, sehingga dampak konflik akibat perebutan ruang fisik dapat dikurangi.Semua orang dapat menciptakan space sendiri-sendiri tanpa harus menggangu atau diganggu orang lain.
3.  Suatu tempat untuk menciptakan kebebasan dan demokrasi,bagi mereka yang tidak merasa tidak puas dengan kebebasan dan demokrasi di dunia nyata.
4.  Sarana untuk berdiskusi, bertukar ide ,dan wadah untuk menghimpun aspirasi tanpa harus takut ada yang mengintimidasi.
5. Melepaskan manusia dari “penjara tubuh”. Tubuh tidak lagi dibatasi oleh keterbatasan arsitektural dan alam.
6.  Tempat pelepasan diri dari beban hidup, tekanan jiwa, tekanan politik, tekanan keluarga (wentheim,30).
7.    Tempat orang menciptakan otoritas dan kekuatan bagi dirinya sendiri yang tidak ia peroleh di kehidupan nyata.
8. Cyberspace menyediakan informasi yang bebas untuk diakses, kebebasan berbicara, kebebasan mengkritik.

Berikut kekurangan dari cyberspace :
1. Bisa menimbulkan ketergantungan pada para pemakainya, karena banyaknya kebebasan berfantasi yang ditawarkan.
2. Menciptakan cyber selfishness, cybercrime, cyber violence, cyberporn, cyberanarchy, dan semiotic violence seorang yang tidak bertanggung jawab secara social akibat dari sifat cyberspace yang anonim.
3.  Pada kenyataannya ‘egalitarianisme’ ( yaitu tidak terbatas oleh kepemilikan) itu tidak terbentuk, karena tetap saja ada elit yang mendominasi komunikasi cyberspace. Tetap terjadi cyber western imperialism.
4.  Punya sifat ekslusif, terbatas untuk orang-orang tertentu (kalangan yang mampu dan tahu).
5.  Memunculkan future worship (memuja masa depan). Menganggap nilai yang ada saat ini dan teknologi yang akan dating sebagai suatu kebenaran, sedangkan nilai dari masa lalu tidak masuk akal.



0 komentar:

Posting Komentar