Pengertian
dan Akar Sosial Cyberspace
Asal kata dari Social Cyberspace adalah sejak
berkembanganya teknologi informasi yang ditandai perkembangan
perangkat-perangkat pengolah informasi seperti komputer, maka sistem jaringan
komunikasi menjadi semacam infrastruktur bagi teknologi informasi. Hubungan
bisnis melalui komunikasi konvensional via telepon misalnya, dirasakan sudah
tidak lagi memenuhi kebutuhan dalam dunia perdagangan global. Internet banyak
digunakan, bahkan tidak hanya informasi-informasi yang sifatnya ekonomis,
informasi sebagai entertainment juga menjadi bagian jaringan komunikasi yang
global ini. Konvergensi antara telekomunikasi dan informatika kemudian
menghasilkan sebuah media baru yang oleh penggunanya disebut-sebut sebagai
cyberspace, suatu dunia maya yang bergerak tanpa batas. Semua informasi yang
merupakan hasil ekspresi pikiran dan gagasan manusia tertuang di dalamnya.
Seolah setiap orang dapat menuangkan dengan bebas setiap ide dan gagasannya
yang merupakan manifestasi dari prinsip kebebasan mengemukakan pendapat.
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya
adalah kubernan yang berarti ruang
maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual.
Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui (jaringan) computer,
sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan bit. Implementasi
Cyberspace dalam kehidupan perkembangan cyberspace telah mempengaruhi kehidupan
sosial pada berbagai tingkatannya. Keberadaan cyberspace tidak saja telah
menciptakan perubahan sosial yang sangat mendasar. Pengaruh cyberspace terhadap
kehidupan sosial setidaknya tampak pada tiga tingkat : individu, antar
individu, dan komunitas.
Pada tingkat individu, cyberspace menciptakan
perubahan mendasar dalam pemahaman kita tentang diri dan identitas.
Struktur cyberspace membuka ruang yang lebar bagi setiap orang untuk secara
artifisial menciptakan konsep tentang diri dan identitas. Kekacauan identitas
akan mempengaruhi persepsi, pikiran, personalitas, dan gaya hidup setiap orang.
Bila setiap orang bisa menjadi siapa pun, sama artinya semua orang bisa menjadi
beberapa orang yang berbeda pada saat yang sama. Pada akhirnya yang ada dalam
cyberspace adalah permainan identitas: identitas baru, identitas palsu,
identitas ganda, identitas jamak.
Pada tingkat interaksi antar individu, hakikat
cyberspace sebagai sebagai dunia yang terbentuk oleh jaringan (web) dan
hubungan (connection) bukan oleh materi. Saling berhubungan dan saling
bergantungan secara virtual merupakan ciri dari cyberspace. Karena hubungan,
relasi, dan interaksi sosial di dalam cyberspace bukanlah antar fisik dalam
sebuah wilayah atau teritorial, yaitu interaksi sosial yang tidak dilakukan
dalam sebuah teritorial yang nyata.
Pada tingkat komunitas, cyberspace dapat menciptakan
satu model komunitas demokratis dan terbuka. Karena komunitas virtual dibangun
bukan di dalam teritorial yang konkret, maka persoalan didalamnya adalah
persoalan normatif, pengaturan, dan kontrol. Dalam komunitas virtual
cyberspace, pemimpin, aturan main, kontrol social tersebut tidak berbentuk lembaga,
sehingga keberadaannya sangat lemah. Jadi, di dalamnya, seakan-akan “apa pun di
perbolehkan”.
Visi Sosial Cyberspace
Visi dari sosial cyberspace adalah
sebagai sebuah infrastruktur dan jaringan, cyberspace telah menunjang
efektifitas dan efisiensi operasional terutama peranannya sebagai sarana
komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang
dibutuhkan. Informasi pada cyberspace umumnya disebarkan melalui suatu halaman
website yang dibuat dengan format bahasa pemrograman HTML (Hypertext Markup
Languange).
Contoh Social Cyberspace
1. Facebook
2. Twitter
3. Google
Plus
Kelebihan Dan Kekurangan Cyberspace
Berikut kelebihan lain dari cyberspace :
1. Menciptakan
semacam gaya hidup yang terbebas dari tekanan lingkungan seputar status social.
2. Di dalam
cyberspace tidak ada perebutan teritorial dalam pengertian fisik, sehingga
dampak konflik akibat perebutan ruang fisik dapat dikurangi.Semua orang dapat
menciptakan space sendiri-sendiri tanpa harus menggangu atau diganggu orang
lain.
3. Suatu tempat
untuk menciptakan kebebasan dan demokrasi,bagi mereka yang tidak merasa tidak
puas dengan kebebasan dan demokrasi di dunia nyata.
4. Sarana untuk
berdiskusi, bertukar ide ,dan wadah untuk menghimpun aspirasi tanpa harus takut
ada yang mengintimidasi.
5. Melepaskan
manusia dari “penjara tubuh”. Tubuh tidak lagi dibatasi oleh keterbatasan
arsitektural dan alam.
6. Tempat
pelepasan diri dari beban hidup, tekanan jiwa, tekanan politik, tekanan
keluarga (wentheim,30).
7. Tempat orang
menciptakan otoritas dan kekuatan bagi dirinya sendiri yang tidak ia peroleh di
kehidupan nyata.
8. Cyberspace
menyediakan informasi yang bebas untuk diakses, kebebasan berbicara, kebebasan
mengkritik.
Berikut kekurangan dari cyberspace :
1. Bisa
menimbulkan ketergantungan pada para pemakainya, karena banyaknya kebebasan
berfantasi yang ditawarkan.
2. Menciptakan
cyber selfishness, cybercrime, cyber violence, cyberporn, cyberanarchy, dan
semiotic violence seorang yang tidak bertanggung jawab secara social akibat
dari sifat cyberspace yang anonim.
3. Pada
kenyataannya ‘egalitarianisme’ ( yaitu tidak terbatas oleh kepemilikan) itu
tidak terbentuk, karena tetap saja ada elit yang mendominasi komunikasi
cyberspace. Tetap terjadi cyber western imperialism.
4. Punya sifat
ekslusif, terbatas untuk orang-orang tertentu (kalangan yang mampu dan tahu).
5. Memunculkan
future worship (memuja masa depan). Menganggap nilai yang ada saat ini dan
teknologi yang akan dating sebagai suatu kebenaran, sedangkan nilai dari masa
lalu tidak masuk akal.
0 komentar:
Posting Komentar