Gerakan
Sosial Sebagai Aksi Kolektif
Gerakan
sosial adalah tindakan atau agitasi terencana yang dilakukan sekelompok
masyarakat yang disertai program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan
atau sebagai gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga
masyarakat yang ada.
Dalam sosiologi, gerakan tersebut di atas
diklarifikasikan sebagai suatu bentuk perilaku kolektif tertentu yang
diberi nama gerakan sosial. Sejumlah ahli sosiologi menekankan pada segi
kolektif dan gerakan sosial ini, sedangkan diantara mereka ada pula yang
menambahkan segi kesengajaan, organisasi dan kesinambungan. Sebagai sebuah aksi
kolektif, umur gerakan social tentu sama tuanya dengan perkembangan peradaban
manusia. Perubahan suatu peradaban ke peradaban lain tidaklah selalu melalui
jalan “damai” bahkan sejarah membuktikan perubahan peradaban masyarakat kerap
terjadi melalui gerakan-gerakan kolektif atau yang lebih dikenal dengan istilah
gerakan sosial sekarang ini.
Perilaku Kolektif
Perilaku
kolektif mencoba menjelaskan tentang kemunculan aksi sosial. Aksi sosial
merupakan sebuah gejala aksi bersama yang ditujukan untuk merubah norma dan
nilai dalam jangka waktu yang panjang. Pada sistem sosial seringkali dijumpai
ketegangan baik dari dalam sistem atau luar sistem.Ketegangan ini dapat
berwujud konflik status sebagai hasil dari diferensiasi struktur sosial yang
ada.Teori ini melihat ketegangan sebagai variabel antara yang menghubungkan
antara hubungan antar individu seperti peran dan struktur organisasi dengan
perubahan sosial.
Adapun
ciri-ciri perilaku kolektif adalah sebagai berikut:
1.
Dilakukan
bersama oleh sejumlah orang
2.
Tidak
bersifat rutin / hanya insidential.
3. Dipacu oleh beberapa rangsangan
masalah
Dasar Aksi Kolektif Dalam Dunia Nyata
Aksi kolektif adalah proses pengambilan keputusan
bersama untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara. Aksi kolektif
senantiasa melibatkan organisasi untuk mendesain aturan-aturan main dan
melaksanakan aksi kolektif yang disepakati, menggalang proses partisipasi,
dan menegakan aturan-aturan yang telah diterima, yang dianggap akan
memberikan manfaat bagi kelompok.
Pada
umumnya warga masyarakat cenderung berperilaku dengan berpedoman pada institusi
yang ada dalam masyarakat. Perilaku di pasar dituntun oleh institusi di bidang
ekonomi, perilaku di tempat ibadah dituntun oleh institusi di bidang agama,
perilaku di forum atau di mimbar organisasi politik mengacu pada institusi di
bidang politik, perilaku di ruang kuliah mengacu pada institusi di bidang
pendidikan, perilaku pada upacara penyerahan maskawin dipengaruhi oleh
institusi di bidang keluarga. Namun pada kenyataannya kadang kala sejumlah
warga masyarakat secara berkelompok ataupun berkerumun menampilkan perilaku
yang tidak berpedoman pada institusi yang ada.
Contoh
aksi kolektif dalam dunia nyata:
1. Aksi kolektif dalam masyarakat
(banjir)
pada dasarnya, kejadian banjir terjadi sebagai akibat
dari aksi individu baik di persil lahannya sendiri maupun di persil lahan pihak
lain (seperti illegal logging). Secara tidak disadari, banyak
aksi-aksi individu di persil lahannya sendiri, seperti penggunaan tanah
pertanian yang tidak menerapkan kaidah konservasi tanah dan air, atau
menutup lahan pekarangan dengan lapisan tidak tembus air, yang menimbulkan
dampak menyengsarakan bagi pihak lain di tempat lain.
2. Aksi kolektif dalam pendidikan
Pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang
sama-sama nakal atau kurang berpendidikan mampu menimbulkan perkelahian di
antara mereka di tempat umum sehingga orang lain yang tidak bersalah banyak
menjadi korban.
3. Dilema social
Dilema sosial adalah situasi-situasi
dalam mana setiap anggota dari sebuah kelompok memiliki insentif yang jelas dan
tidak ambigu untuk sebuah pilihan yang ketika pilihan itu dipilih oleh semua
individu anggota kelompok memberikan hasil yang lebih buruk bagi semua
ketimbang yang akan mereka terima apabila tidak seorang pun dari mereka memilih
pilihan tersebut.
Contoh
dilema sosial di Indonesia: Pencemaran Sungai, Penebangan Hutan, dll.
4. Pengaruh media social dalam aksi
kolektif, yaitu:
a. Masyarakat menjadi pemalas karena
hanya menonton televisi yang penuh dengan hiburan
b. Parah Pengguna komunikasi akan
ketergantungan dan berprilaku konsumtif.
5. Komunitas khusus public
adalah komunitas masyarakat luas
yang tidak terikat oleh ruang dan waktu.Publik terbentuk karena ada perhatian
yang sama yang disatukan oleh alat-alat komunikasi
0 komentar:
Posting Komentar